Eva EML

Minggu, 02 Desember 2012

Ekonomi


A.       Menemukan Pokok-pokok Isi Khotbah Yang Didengar
Jika isi pidato mengungkapkan tema yang bersifat umum, maka isi khotbag hanya menguraikan tema mengenai ajaran agama. Hal yang dibicarakan dalam khotbah bisa beragam tetapi semuanya dikaji berdasarkan sudut pandang agama. Kata Khotbah berlaku umum bukan untuk umat islam saja.
Contoh teks khotbah :
sholat jum'at
Asslamu'alaikum Wr. Wb

Sidang jum'at yang berbahagia.
Setiap muslim tentu saja sangat mendambakan kebahagiaan, tidak hanya bahagia di dunia, tetapi juga bahagia di akhirat. Namun, hal itu harus dicapai tidak hanya dengan doa, tetapi juga harus degan usaha yang sungguh-sungguh dalam hidup di dunia ini, yaitu dengan amal saleh yang sebanyak-banyaknya. Karena begitu pentingnya kedudukan amal saleh dalam kehidupan manusia di dunia dan akhirat, maka kita semua harus berusaha jangan sampai amal yang telah kita kerjakan menjadi sia-sia dan tidak mendapat nilai apa-apa di sisi Allah. Oleh karena itu, kita harus memahami prinsip-prinsip amal saleh dan berusaha mewujudkannya dalam kehidupan ini.

Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah.
Secara umum ada 5 prinsip amal saleh yang harus mendapat perhatian kita. Pertama, ikhlas karena Allah. Tanpa keikhlasan, amal apapun yang kita kerjakan tidak ada nilai pahala sedikitpun dari Allah. Kedua, benar cara melaksanakannya. Ini berarti bahwa amal saleh yang kita kerjakan harus sesuai seperti yang pernah dicontohkan Rosulullah SAW. Ketiga, tujuan yang hendak dicapai adalah ridha Allah semata, bukan mengharapkan pujian. Oleh karena itu, riya sangat tidak dibenarkan. Keempat, tidak merasa sudah banyak amal saleh yang telah dilakukan. Hal ini karena semakin banyak nilai amal saleh yang dibawa, maka manusia akan semakin dinilai bertakwa kepada Allah SWT. Kelima, yang menjadi prinsip dari amal saleh adalah sesegera mungkin melaksanakannya dalam kehidupan kita. Ini berarti bahwa seorang muslim sejati tidak suka menunda-nunda amal saleh yang hendak dilaksanakannya karena umur manusia tidak ada yang pernah tahu.

Kaum Muslimin yang berbahagia.
Marilah sebagai seorang Muslim yang sangat mengharapkan ridho dari Allah, sudah sepatutnya kita menjalankan kelima prinsip amal saleh diatas dalam kehidupan kita sehari-hari. Segala hal yang kita jalani sesuai dengan tuntunan Rosulallah pasti akan mendapat nilai yang sempurna di mata Allah.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

B.       Menjelaskan Secara Lisan Uraian Topik Tertentu dan Hasil Membaca Buku
Membaca sebuah buku dapat dilakukan dengan teknik membaca intensif atau ektensif, bergantung pada tujuannya. Jika ingin mengetahui dan menjelaskan isi buku dalam waktu yang relative singkat, maka teknik membaca ekstensif yang tepat untuk dipraktikan.
Membaca ekstensif merupakan suatu teknik membaca dengan cara menemukan hal yang dicari dalam bacaan secara cepat.
C.      Menganalisis Perbedann Paragraf Deduktif dan Induktif
*Paragraf Deduktif : paragraph yg KU terletak diawal paragraph, diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas sampai akhir paragraph.
*Paragraf Induktif : paragraph yang KU terletak diakhir paragraph.
D.      Menulis surat dagang ( surat niaga )
Surat terdiri atas 3 jenis yaitu : surat dinass, surat pribadi/keluarga, surat dagang.
Surat dagang adalah surat yang biasa digunakan dalam perdagangan atau perniagaan.
 Jenis surat yang termasuk surat dagang antaralain surat perjanjian jual beli, surat perjanjian sewa menyewa, surat perjanjian kerja dll.

Pencak Silat

1. Teknik-teknik Pencak Silat
a. Teknik Pembelaan
Pembelaan lanjutan merupakan teknik pencak silat yang mempunyai unsur lebih sulit dari elakan dan tangkapan.
1)Teknik Tangkapan
 Tangkapan : salah satu pembelaan dengan cara menahan lengan/tungkai lawan untuk menjaga serangan berikutnya atau merupakan unsur dari jatuhan atau kuncian.
Macam-macam teknik tangkapan dengan tangan :
2) Teknik Jatuhan
Jatuhan : usaha menjatuhkan tangan lawan sebagai tindak lanjut dari tangkapan atau secara langsung.
teknik bantingan

teknik sapuan



















3) teknik Lepasan
Lepasan : usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan.
4) Teknik Kuncian
Kuncian : usaha menguasai lawandengan tangkapan sempurna berdaya.


Sifat Pencak Silat
1. bersifat halus, lentuk dan lemas, kekerasan sesaat.
2. Tidak membutuhkan ruangan luas, tidak suka meloncat dan mengguling (kecuali permanian harimau atau monyet)
3. Gerakan tangan halus dan selaras, gerakan tangan dapat terbuka untuk memancing.
4. Langkah ringan ke segala penjuru.
5. Tidak banyak bersuara.
6. Pernapasan wajar.
7. Banyak permainan rendah.
8. Tendangan sedang-sedang.

 
Ciri – ciri umum pencak silat
a. Pencak silat mempergunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan lainnya untuk membela diri.
b. Pencak silat tidak memerlukan senjata tertentu, benda apapun dapat di jadikan senjata untuk membela diri.
c. Pencak silat lahir dan tumbuh serasi dengan alam sekitar, adat sopan santun masyarakat, watak suku bangsa dan agama yang kesemuanya dalam wilayah Indonesia.

Ciri khusus Pencak silat
a. Sikap tenang namun selalu waspada
b. Mempergunakan kelincahan, kelenturan, kecepatan, saat (timing) dan sasaran yang tepat disertai gerak reflek untuk menguasai lawan, bukan hanyua mengandalkan kekuatan dan tenaga saja.
c. Mempergunakan prinsip timbangan, permainan posisi lawandengan pemindahan titik berat badan.
d. Memanfaatkan serangan dan tenaga lawan secara maksimal.
e. Menghemat, menyalurkan tenaga yang minimal.






Ayat-ayat Al-quran tentang kompetisi dalam kebaikan

Ayat-ayat Al Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan

A. Suratermsuk h Al-Baqarah/2:148

1. Asbabun Nuzul
Surah al-baqarah surah Madaniyah dan secara akhusus pada ayat ini tidak memiliki asbabun nuzulnya.
2. Bacaan surah Al-baqarah/2:148



Artinya :
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
aan surah Al-baqarah/2:148
 
3. Arti kata kata :
وَلِكُلٍّ dan bagi tiap tiap umat
 بِكُمُ اللّهُ dengan/padamu Allah

وِجْهَةٌ :Kiblat
جَمِيعاً :Sekalian /semua
هُوَ :Dia
 إِنَّ اللّهَ :Sesungguhnya Allah
مُوَلِّيهَا :Menghadap kepadanya
عَلَى كُلِّ :Atas segala
فَاسْتَبِقُوا :Maka berlomba lombalah kamu
شَيْءٍ :Sesuatu
الْخَيْرَاتِ :Kebaikan
قَدِيرٌ :Mahakuasa
أَيْنَ مَا dimana saja
تَكُونُوا :Kamu berada
يَأْتِ :Mengumpulkan

4. Tajwid
 
1. Idgam bigunnah, yaitu huruf tanwin bertemu wau dalam bacaan وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ
2. Izhar halqi, yaitu huruf tanwin bertemu ha dalam bacaan
وِجْهَةٌ هُوَ
3. Mad Tabi`i, yaitu sebelum huruf ya bersukun hurufnya berharakat kasrah dalam bacaan
مُوَلِّيهَا
4. Ikfa, yaitu huruf bertanwin bertemu huruf qaf dalam bacaan
جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ
5. Mad arid lisukun, yaitu mad yang ada sebelum tanda berhenti/waqaf pada bacaan
 
قَدِيرٌ

 
 setiap pekerjaan/profesi  yang positif merupakan lahan untuk beramal saleh
5. Isi Kandungan

Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menghadap ke ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi emnghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan supaya kaum muslimin menghadap ka’bah dalam shalat. Oleh karena itu, hendaknya kaum muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal, bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dan tidak menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai penghambat.. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan diberi balasan atas segala mala perbuatannya. Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkannya untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan.

Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya dengan semangat yang tinggi. Allah akan membalas orang yang beriman, berbuat baik dan suka menolong dengan surga dan berada didalamnya kekal selama-lamanya.


B.  Surah Fatir/35-32
1. Asbabun Nuzul
Surah Fatir termassuk kategori Makiyah dan berisi 45ayat. khusus ayat 32 pada surah ini tidak ada asbabun nuzulnya.
2. Bacaan Surah Fatir/35-32


Artinya: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.” (QS Fatir : 32)

 
3. Arti kata kata
ثُمَّ :Kemudian
مُّقْتَصِدٌ :Ada yang pertengahan
أَوْرَثْنَا :Kami wariskan
 سَابِقٌ :Yang lebih dulu
الْكِتَابَ :Kitab itu
 بِالْخَيْرَاتِ :Berbuat kebaikan
الَّذِينَ :Yang
 بِإِذْنِ اللَّهِ dengan izin Allah
اصْطَفَيْنَا :Kami pilih
 ذَلِكَ هُوَ :Yang demikian itu adalah
مِنْ عِبَادِنَا diantara hamba hamba kami
 الْفَضْلُ :Karunia
فَمِنْهُمْ :Lalu diantara mereka
 الْكَبِيرُ :Yang amat besar
ظَالِمٌ :Menganiaya
لِّنَفْسِهِ diri mereka sendiri
وَمِنْهُم dan diantara mereka
 
4. Tajwid :
1. Mim musyadah atau mim bertasydid pada bacaan ثُمَّ
2. Izhar yaitu huruf nun bersukun bertemu huruf `ain pada bacaan
مِنْ عِبَادِنَا
3. idgam bilagunnah yaitu huruf tanwin bertemu huruf lam pada bacaan
ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ
4. idgam mimi yaitu huruf mim bersukun bertemu huruf mim pada bacaan
وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ
5. izhar syafawi yaitu huru mim bersukun bertemu huruf sin pada bacaan
وَمِنْهُمْ سَابِقٌ
6. iqlab yaitu tanwin bertemu huruf ba pada bacaan
 
 سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ


5. Isi Kandungan
1.  Al-Qur’an diwariskan oleh Allah swt. Kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, yaitu umat islam.
2.  Menurut Surah  Fatir Ayat 32  telah dijelaskan bahwa golongan manusia itu ada 3:
 a.  Golongan yang pertama adalah : golongan manusia yang menganiaya dirinya sendiri Maksudnya adalah orang yang mengamalkan ajaran agama namun hawa nafsu masih menguasai dirinya.Dan golongan ini memiliki lebih banyak amal buruk dari pada amal baiknya .
b. Golongan yang kedua adalah golongan manusia yang berada dalam  pertengahan. Maksudnya adalah orang yang memiliki amal baik dan amal buruknya yang seimbang
c.  Dan golongan manusia yang terakhir adalah golongan manusia yang  terlebih dahulu berbuat kebaikan.
                         Maksud dari pernyataan diatas adalah manusia yang terus menerus beramal baik dan amal baiknya lebih besar dari amal buruknya